Heboh di Media Sosial: Oknum ASN Palsu di Bekasi Ditangkap Usai Meminta THR
Bekasi – Seorang pria yang mengaku sebagai Aparatur Sipil Negara (ASN) tertangkap di Bekasi setelah aksinya meminta Tunjangan Hari Raya (THR) kepada pedagang viral di media sosial. Pelaku diketahui bukan pegawai pemerintah dan hanya berpura-pura demi mendapatkan uang dari para pedagang yang menjadi korbannya.
Kronologi Kejadian
Kasus ini bermula ketika video yang memperlihatkan seorang pria meminta THR kepada pedagang tersebar luas di media sosial. Dalam video tersebut, pria yang mengenakan pakaian rapi itu mengaku sebagai ASN dari salah satu instansi pemerintah dan meminta uang sebagai “tradisi tahunan.” Aksinya memicu kemarahan warganet dan menimbulkan pertanyaan mengenai kebenaran statusnya sebagai pegawai negeri.
Mendapat laporan dari masyarakat, pihak kepolisian segera melakukan penyelidikan. Setelah ditelusuri, ternyata pria tersebut bukanlah ASN, melainkan seorang warga yang mencoba mencari keuntungan dengan menyalahgunakan identitas pegawai pemerintah. Ia akhirnya diamankan oleh aparat kepolisian di wilayah Bekasi.
Tanggapan Pihak Berwenang
Kapolres Metro Bekasi menjelaskan bahwa pelaku telah mengakui perbuatannya dan kini tengah menjalani pemeriksaan lebih lanjut. “Kami sudah mengamankan tersangka dan sedang mendalami motif serta apakah ada korban lain yang telah tertipu dengan modus serupa,” ujar Kapolres dalam konferensi pers.
Selain itu, pihak kepolisian juga mengimbau masyarakat, terutama para pedagang, untuk selalu waspada terhadap modus penipuan seperti ini. Jika menemukan praktik serupa, warga diharapkan segera melapor kepada pihak berwenang agar tindakan tegas dapat dilakukan.
Respons Masyarakat
Kasus ini mengundang banyak reaksi dari masyarakat. Banyak warganet mengecam aksi pelaku yang memanfaatkan momen Ramadan dan menjelang Lebaran untuk kepentingan pribadi. Mereka menilai bahwa tindakan ini tidak hanya merugikan pedagang, tetapi juga mencoreng citra ASN yang sebenarnya bekerja dengan integritas.
Sementara itu, beberapa pedagang yang sempat menjadi korban mengaku sempat ragu dengan identitas pelaku, namun merasa sungkan untuk menolak karena mengira permintaan tersebut adalah bagian dari aturan pemerintah. “Awalnya saya bingung, tapi karena dia mengaku ASN, saya pikir memang ada kebijakan seperti itu,” ujar salah satu pedagang.
Kasus oknum ASN palsu di Bekasi ini menjadi pelajaran penting bagi masyarakat agar lebih waspada terhadap berbagai bentuk penipuan. Menjelang Lebaran, praktik serupa mungkin saja terjadi di tempat lain dengan modus yang berbeda. Oleh karena itu, kesadaran dan kehati-hatian sangat diperlukan untuk mencegah terjadinya kejadian serupa di masa depan.
Pihak berwenang diharapkan dapat memberikan sanksi tegas kepada pelaku guna memberikan efek jera serta memastikan kejadian serupa tidak terulang kembali. Sementara itu, masyarakat diimbau untuk tetap kritis dan tidak mudah percaya terhadap permintaan yang mencurigakan, terutama jika mengatasnamakan instansi pemerintah.