Petugas Imigrasi di Bandara Soetta Wajib Pakai Bodycam: Bukti Komitmen Transparansi
Mulai pekan ini, petugas imigrasi di Bandara Internasional Soekarno-Hatta (Soetta) tampil dengan perlengkapan baru: body camera atau bodycam. Kebijakan ini merupakan langkah tegas Direktorat Jenderal Imigrasi untuk meningkatkan transparansi layanan publik sekaligus meminimalisasi potensi penyalahgunaan wewenang.
Bodycam untuk Awasi Layanan di Lapangan
Pemasangan bodycam diwajibkan bagi seluruh petugas yang berinteraksi langsung dengan penumpang, baik di area pemeriksaan paspor maupun di jalur kedatangan dan keberangkatan. Alat ini akan merekam semua interaksi sehingga dapat menjadi bukti autentik jika terjadi sengketa, aduan, atau dugaan pelanggaran prosedur.
“Bodycam bukan untuk menakut-nakuti, tetapi sebagai sarana pengawasan dan evaluasi demi menjaga integritas layanan keimigrasian,” kata Direktur Jenderal Imigrasi, Silmy Karim, dalam pernyataan resminya.
Cegah Praktik Nakal dan Pungli
Kebijakan penggunaan bodycam juga diharapkan mampu menekan praktik nakal seperti pungutan liar atau perlakuan diskriminatif yang kerap mencoreng citra pelayanan imigrasi. Dengan rekaman visual yang tersimpan, setiap tindakan petugas akan terekam dan bisa dievaluasi.
“Ini adalah komitmen kami untuk memastikan layanan imigrasi berjalan adil, transparan, dan bebas pungli,” tambah Silmy.
Reaksi Penumpang dan Masyarakat
Langkah ini disambut positif oleh para penumpang. Beberapa calon penumpang di Bandara Soetta mengaku merasa lebih nyaman dan aman dengan adanya pengawasan bodycam.
“Kalau semua terekam, kami jadi merasa dilayani dengan lebih profesional,” ujar seorang penumpang internasional yang hendak terbang ke Singapura.
Bagian dari Transformasi Layanan Imigrasi
Penggunaan bodycam bukanlah kebijakan yang berdiri sendiri. Ini merupakan bagian dari program besar transformasi layanan imigrasi, termasuk digitalisasi sistem antrian, penerapan autogate, dan peningkatan standar pelayanan publik.
Pemerintah berharap, langkah ini dapat menjadi role model bagi instansi lain yang juga memberikan layanan langsung kepada masyarakat.
Menuju Layanan yang Akuntabel
Dengan penerapan bodycam, Direktorat Jenderal Imigrasi ingin memastikan bahwa setiap interaksi antara petugas dan masyarakat berlangsung sesuai aturan dan dapat dipertanggungjawabkan.
“Ini bukan sekadar soal teknologi, tapi soal membangun budaya kerja yang bersih dan akuntabel,” tutup Silmy Karim.