Menteri Pertanian Yakin: Indonesia Siap Menjadi Negara Adidaya Dekade Mendatang
Dalam sebuah pernyataan yang memancarkan optimisme tinggi, Menteri Pertanian (Mentan) Andi Amran Sulaiman menyampaikan keyakinannya bahwa Indonesia memiliki potensi besar untuk menjadi negara adidaya dalam 10 tahun ke depan. Pernyataan tersebut bukan sekadar retorika, melainkan didasari oleh data, strategi pembangunan, serta potensi sumber daya yang dimiliki bangsa ini.
Kekuatan Terpendam dari Lumbung Pangan Nusantara
Mentan Amran menekankan bahwa sektor pertanian adalah tulang punggung utama menuju kemajuan nasional. Dengan kekayaan alam yang melimpah, lahan yang subur, serta iklim tropis yang mendukung produksi sepanjang tahun, Indonesia berada dalam posisi strategis untuk memenuhi kebutuhan pangan domestik sekaligus menjadi eksportir utama di pasar global.
“Negara adidaya bukan hanya soal militer atau teknologi tinggi, tetapi juga siapa yang mampu menguasai kebutuhan dasar dunia, dan pangan adalah salah satunya,” tegas Mentan Amran dalam pernyataannya.
Ia juga menyoroti pentingnya modernisasi pertanian melalui mekanisasi, teknologi digital, dan riset berkelanjutan untuk meningkatkan produktivitas sekaligus menarik minat generasi muda kembali ke sektor pangan.
Bonus Demografi: Peluang Sekaligus Tantangan
Indonesia diprediksi akan menikmati puncak bonus demografi dalam satu dekade ke depan, di mana jumlah penduduk usia produktif sangat dominan. Bagi Mentan, ini adalah momen emas yang harus dimanfaatkan secara maksimal.
“Jika tenaga muda kita diarahkan dan diberdayakan untuk membangun sektor strategis seperti pertanian, energi terbarukan, dan industri hijau, maka Indonesia bukan hanya bertahan, tapi memimpin,” tambahnya.
Transformasi Ekonomi Berbasis Kemandirian
Visi menjadi negara adidaya juga mengharuskan Indonesia untuk melepaskan ketergantungan terhadap impor, khususnya dalam sektor pangan, energi, dan teknologi. Amran menyebut langkah-langkah yang telah dilakukan kementeriannya seperti swasembada beras dan peningkatan produksi jagung sebagai fondasi kemandirian ekonomi.
Tak hanya itu, kolaborasi antara pemerintah pusat dan daerah, sinergi dengan pelaku swasta, serta pemberdayaan petani lokal menjadi bagian integral dari strategi besar menuju Indonesia Emas 2045.
Bukan Mimpi, Tapi Target Realistis
Meski terdengar ambisius, pernyataan Mentan Amran sesungguhnya mencerminkan semangat nasionalisme progresif yang berbasis pada kekuatan riil bangsa. Ia mengajak seluruh elemen masyarakat untuk bersatu dan bekerja keras agar visi ini bukan hanya menjadi mimpi, melainkan kenyataan yang bisa dicapai bersama.
“Negara adidaya bukan tentang menjadi seperti negara lain, tapi tentang menjadi versi terbaik dari diri kita sendiri,” ujarnya menutup pernyataan.
Dengan potensi pertanian yang besar, sumber daya manusia melimpah, dan arah kebijakan yang progresif, Indonesia memang punya peluang untuk menjadi kekuatan global dalam dekade mendatang. Kini, tantangan terbesar bukan pada kapasitas bangsa, melainkan pada konsistensi langkah dan keberanian untuk bertransformasi.