Dua Kurir Narkoba Diciduk di Samarinda: Sang Bandar Kabur dan Masih Diburu
Aparat kepolisian kembali menunjukkan ketegasan dalam perang melawan peredaran narkoba. Kali ini, dua kurir yang diduga menjadi bagian dari jaringan peredaran narkotika jenis sabu berhasil ditangkap di Kota Samarinda, Kalimantan Timur. Namun, keberhasilan itu belum tuntas: sang bandar besar yang diduga menjadi otak dari operasi ini berhasil melarikan diri dan kini menjadi target utama pengejaran.
Penangkapan di Tengah Operasi Rutin
Kedua tersangka, masing-masing berinisial DA (28) dan RF (32), diamankan dalam sebuah operasi pengintaian di kawasan permukiman padat di Kecamatan Samarinda Ulu. Polisi yang sudah mengantongi informasi dari laporan warga melakukan penyergapan saat keduanya tengah membawa paket mencurigakan.
Saat diperiksa, paket tersebut ternyata berisi sabu seberat lebih dari 250 gram, yang dikemas rapi untuk diedarkan. Menurut keterangan sementara, keduanya hanya berperan sebagai pengantar barang dan tidak mengetahui secara rinci asal dan tujuan akhir barang tersebut.
Bandar Besar Lolos di Detik Terakhir
Yang mengejutkan, berdasarkan pengakuan para kurir, polisi segera mengarah ke satu nama yang disebut sebagai “Bos Besar” dalam jaringan ini. Sayangnya, ketika petugas mendatangi lokasi yang diduga menjadi tempat persembunyiannya, sang bandar telah lebih dulu melarikan diri.
“Kami sudah mengantongi identitasnya dan saat ini sedang melakukan pengejaran. Tim di lapangan masih bergerak,” ujar salah satu pejabat Satresnarkoba Polresta Samarinda dalam keterangannya.
Pihak kepolisian menduga pelarian sang bandar tidak dilakukan sendiri, melainkan telah direncanakan dan difasilitasi oleh jaringan yang lebih luas.
Peran Kurir dan Jaringan yang Terstruktur
Penangkapan dua kurir ini menyoroti bagaimana jaringan narkoba terus berkembang secara rapi dan tertutup. Kurir biasanya hanya menerima perintah dan imbalan, tanpa mengenal secara langsung pihak-pihak di atasnya. Skema ini membuat proses penyelidikan menjadi lebih kompleks.
Namun, dari barang bukti dan komunikasi yang berhasil diamankan dari ponsel pelaku, polisi yakin dapat menelusuri jejak lebih dalam ke jantung jaringan peredaran narkoba lintas kota yang mungkin bermarkas di luar Samarinda.
Imbauan dan Harapan Polisi
Polisi juga mengimbau masyarakat untuk lebih aktif melaporkan aktivitas mencurigakan di lingkungan mereka, khususnya yang berkaitan dengan peredaran narkotika. Pemberantasan narkoba bukan hanya tugas kepolisian, tetapi tanggung jawab bersama untuk melindungi generasi muda dari bahaya laten zat terlarang ini.
Penangkapan dua kurir ini menjadi bukti bahwa peredaran narkoba di Samarinda belum surut, dan para pelaku terus mencari celah untuk menyusup ke masyarakat. Meski keberhasilan operasi ini patut diapresiasi, tugas belum selesai. Sang bandar yang kini menjadi buron masih menjadi ancaman dan harus segera ditangkap demi memutus rantai kejahatan yang lebih besar.